XV. SUKHA VAGGA ~ Kebahagiaan
1. susukhaṃ vata jīvāma, verinesu averino.
verinesu manussesu, viharāma averino.
Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci di antara orang-orang yang membenci; di antara orang-orang yang membenci, kita hidup tanpa benci.
197
2. susukhaṃ vata jīvāma, āturesu anāturā.
āturesu manussesu, viharāma anāturā.
Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa penyakit di antara orang-orang yang berpenyakit; di antara orang-orang yang berpenyakit, kita hidup tanpa penyakit.
198
3. susukhaṃ vata jīvāma, ussukesu anussukā.
ussukesu manassesu, viharāma anussukā.
Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa keserakahan di antara orang-orang yang serakah; di antara orang-orang yang serakah, kita hidup tanpa keserakahan.
199
4. susukhaṃ vata jīvāma, yesaṃ no natthi kiñcanaṃ.
pītibhakkhā bhavissāma, devā ābhassarā yathā.
Sungguh bahagia hidup kita ini apabila sudah tidak terikat lagi oleh rasa ingin memiliki. Kita akan hidup dengan bahagia bagaikan dewa-dewa di alam yang cemerlang.
200
5. jayaṃ veraṃ pasavati, dukkhaṃ seti parājito.
upasanto sukhaṃ seti, hitvā jayaparājayaṃ.
Kemenangan menimbulkan kebencian, dan yang kalah hidup dalam penderitaan. Setelah dapat melepaskan diri dari kemenangan dan kekalahan, orang yang penuh damai akan hidup bahagia.
201
6. natthi rāgasamo aggi, natthi dosasamo kali.
natthi khandhasamā dukkhā, natthi santiparaṃ sukhaṃ.
Tiada api yang menyamai nafsu; tiada kejahatan yang menyamai kebencian; tiada penderitaan yang menyamai kelompok kehidupan (khandha); dan tiada kebahagiaan yang lebih tinggi daripada 'Kedamaian Abadi' (nibbana).
202
7. jighacchāparamā rogā, saṅkhāraparamā dukhā.
etaṃ ñatvā yathābhūtaṃ, nibbānaṃ paramaṃ sukhaṃ.
Kelaparan merupakan penyakit yang paling berat. Segala sesuatu yang berkondisi merupakan penderitaan yang paling besar. Setelah mengetahui hal ini sebagaimana adanya, orang bijaksana memahami bahwa nibbana merupakan kebahagiaan tertinggi.
203
8. ārogyaparamā lābhā, santuṭṭhiparamaṃ dhanaṃ.
vissāsaparamā ñāti, nibbānaṃ paramaṃ sukhaṃ.
Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar. Kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga. Kepercayaan adalah saudara yang paling baik. Nibbana adalah kebahagiaan yang tertinggi.
204
9. pavivekarasaṃ pitvā, rasaṃ upasamassa ca.
niddaro hoti nippāpo, dhammapītirasaṃ pivaṃ.
Setelah mencicipi rasa penyepian dan ketentraman, maka ia akan bebas dari duka-cita dan tidak ternoda, serta mereguk kebahagiaan dalam Dhamma.
205
10. sāhu dassanamariyānaṃ, sannivāso sadā sukho.
adassanena bālānaṃ, niccameva sukhī siyā.
Bertemu dengan para ariya adalah baik, tinggal bersama mereka merupakan suatu kebahagiaan, orang akan selalu berbahagia bila tak menjumpai orang bodoh.
206
11. bālasaṅgatacārī hi, dīghamaddhāna socati.
dukkho bālehi saṃvāso, amitteneva sabbadā.
dhīro ca sukhasaṃvāso, ñātīnaṃva samāgamo.
Seseorang yang sering bergaul dengan orang bodoh pasti akan meratap lama sekali. Karena bergaul dengan orang bodoh adalah penderitaan seperti tinggal bersama musuh. Tetapi, siapa yang tinggal bersama orang bijaksana akan berbahagia, sama seperti sanak keluarga yang kumpul bersama.
207
12. tasmā hi --
dhīrañca paññañca bahussutañca, dhorayhasīlaṃ vatavantamariyaṃ.
taṃ tādisaṃ sappurisaṃ sumedhaṃ, bhajetha nakkhattapathaṃva candimā.
Karena itu, ikutilah orang yang pandai, bijaksana, terpelajar, tekun, patuh dan mulia; hendaklah engkau selalu dekat dengan orang yang bajik dan pandai seperti itu, bagaikan bulan mengikuti peredaran bintang.
208